Assalamu'alaikum, Sahabat... Selamat datang di rumah dzikirku :)

Rabu, 10 September 2008

ExpeRieNce iS tHe BesT teAchER

Hidup dan nasib, bisa tampak berantakan, misterius, fantastis dan sporalis, namun setiap elemennya adalah subsistem keteraturan dari sebuah desain holistik yang sempurna. Menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal sekecil apa pun terjadi karena kebetulan. Ini fakta penciptaan yang tak terbantahkan. (Di intterpretasikan dari pemikiran agung: Harun Yahya)

Jika hidup ini seumpama rel kereta api dalam eksperimen relativitas Einstein, maka pengalaman demi pengalaman yang menggempur kita dari waktu ke waktu adalah cahaya yang melesat - lesat di dalam gerbong di atas rel itu. Relativitasnya berupa seberapa banyak kita dapat mengambil pelajaran dari pengalaman yang melesat - lesat itu.

Analogi eksperimen itu tak lain, karena kecepatan cahaya bersifat sama dan absolut, dan waktu relatif tergantung kecepatan gerbong - ini pendapat Einstein - maka pengalaman yang sama dapat menimpa siapa saja, namun sejauh mana dan secepat apa pengalaman yang sama tadi memberi pelajaran pada seseorang, hasilnya akan berbeda, relatif satu sama lain.

Banyak orang yang panjang pengalamannya tapi tak kunjung belajar, namun tak jarang pengalaman yang pendek mencerahkan sepanjang hidup. Pengalaman semacam ini bak mutiara dalam hidup.

By. Andrea Hirata, "Laki - Laki Zenit dan Nadir" dalam bukunya "Edensor".

Tidak ada komentar: